Sejarah Slank
Cikal bakal
lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex (CSC)
bentukan Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini
hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu
dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun
1983 grup ini dibubarkan.
Bimbim
meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan
Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah
nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut
mereka cowok selengean dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki
(gitar). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib yang harus dikunjungi para Slanker.
Mereka
sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri
sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di
Slank. Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid.
Dengan
formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan
Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke
perusahaan rekaman.
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album Suit-Suit... He He He (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album tersebut juga seakan "menampar" industri musik Indonesia yang kala waktu itu masih gencarnya lagu lagu Malaysia seperti tembang Issabella milik Search. Musik Slank yang Rock 'N Roll Blues itu bisa dibilang penyelamat kaum anak muda di Indonesia. Gayanya yang cuek dan slengean tapi bersahabat itu menarik massa yang saat itu masih sebatas minoritas.
Album kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama. . Hits single dari album Kampungan adalah Mawar Merah dan Terlalu Manis yang dibuat dalam dua versi. Suka suka dan Jualan.
Namun anehnya,, justru lagu yang versi Suka suka lah yang menjadi hits
dan sering dimainkan. Lagu nya memang damai karena Kaka bermain
harmonika (bukan pertama kali ini saja Kaka bermain harmonika). Di album
Kampungan ini pun,Slank memasukkan lagu Nina Bobo. Nafas Rock 'N Roll
dan Blues masih terasa di album ini. Wajar,, karena nyawa musik Slank
ada di situ.
Tahun 1993 bulan Desember, Slank merilis Album ketiga yang diberi judul Piss.
Semboyan Peace di plesetkan menjadi Piss. Semboyan Piss menjadi trend
di masa itu (mungkin juga sampai sekarang). Hits single dari album ini
adalah Piss dan Kirim Aku Bunga. Cover album ini adalah seorang model yang meniru pose Jim Morisson (The Doors). Namun banyak yang berpendapat bahwa model di cover tersebut adalah Bimbim.
Tahun 1994, Slank lagi-lagi merilis sebuah album yang diberi titel Generasi Biroe. Lagu ini juga sering dibawakan sampai saat ini. Hits single dari album ini adalah Generasi Biroe, Terbunuh Sepi, dan juga Kamu Harus Pulang yang sering dimainkan saat ending show mereka.
Album ke lima mereka, Minoritas dirilis pada Januari 1996. Menampilkan single Bang Bang Tut
yang juga sukses dipasaran dan masih sering dinyanyikan di show
mereka. Di album ini juga Bimbim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang
berjudul Bidadari Penyelamat. Unik nya,, lagu ini tidak ada aransemen apapun. Hanya suara Bimbim saja.
Pada saat menggarap album keenam Lagi Sedih, Bimbim
selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra.
Namun ada juga yang menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau
mengundurkan diri karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau
parah dalam penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah
bisa terlihat di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim
bahkan berniat untuk membubarkan Slank. Namun sebuah surat yang
ditulis dengan darah oleh seorang Slanker membuatnya mengurungkan
niatnya. Isinya menyeramkan. Dia bersumpah untuk membunuh Bimbim jika
Bimbim benar benar melaksanakan niatnya untuk membubarkan Slank.
Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan bantuan additional
player Reynold masuk untuk mengisi posisi gitar dan Ivanka yang waktu
itu sering nongkrong di Potlot juga ikut membantu dalam mengerjakan
project Slank untuk album ke enam dengan formasi masa transisi ini.
Album Lagi Sedih pun dirilis pada Februari 1996. Dengan single Koepoe Liarkoe dan Tong Kosong
membuktikan Slank masih bisa survive. Tawaran manggung pun
berdatangan. Dan saat tinggal beberapa kota yang akan diselesaikan
dalam rangkaian show nya,, Reynold menyatakan ingin keluar dari Slank.
Alasannya karena beliau juga tidak kuat karena Bimbim dan Kaka yang
saat itu masih terjerumus dengan narkoba. Walaupun saat itu sudah
dibujuk untuk menunda pengunduran dirinya,, Reynold tetap tidak ingin
melanjutkan sisa show nya. Saat itu lah reformasi di tubuh Slank
terjadi.
Terbujuk
rayuan teman di Bali 14 tahun lalu, Bimbim—penabuh drum grup musik
Slank—dan keponakannya, Kaka—vokalis Slank—pun mencecapi ”obat langit”
yang membuat pemakainya melayang-layang dan ketagihan.
Waktu
pertama kali mencoba (1994), mereka bilang badan jadi tidak enak.
Muntah-muntah. Enek. Tapi kok besok paginya mencari lagi? Itulah putau,
sekali pakai orang langsung ketagihan. Maka berlanjutlah ia memakai
putau.
Semenjak
memakai jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya pendiam, rapi, tak suka
teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka.
Banyak pengalaman pahit, dari sejak mereka pakai (1994) sampai tahun 1999. Pengalaman di Lubuk Linggau
(1998) juga tak terlupakan. Mereka ”kehabisan barang”, sakau. Tidak
ada orang jual barang seperti itu di Lubuk Linggau. Bimbim sampai tidak
bisa bangun, di kamar. Padahal mereka masih harus melayani wartawan,
wawancara. Tinggal Kaka, yang badannya lebih kuat, melayani wartawan,
meski dengan susah payah.
Slank
membantah anggapan bahwa dengan mengkonsumsi Narkoba seorang seniman
bisa lebih kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang haram
tersebut mereka terbukti bisa menghasilkan karya-karya bagus.
"Saat
membikin album pertama hingga ketiga, kami belum memakai Narkoba, tapi
album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami bisa
menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi
pengguna," ujar Kaka.
Ivanka
ditarik menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold langsung
bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk
menyelesaikan sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee
Negara untuk membantu Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah
bersahabat dan satu Band di Flash. Sedangkan manager Slank waktu
itu,,Mbak Wiwid mengontRak Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho) yang baru
saja menyelesaikan sekolah gitarnya di Hollywood untuk diminta
bantuannya. Mereka pun ditugaskan untuk menghafal 35 lagu Slank dalam
waktu satu minggu. Sebuah target yang besar dan waktu yang singkat.
Namun mungkin karena dua orang itu adalah seorang musisi yang hebat,,
target tersebut tercapai. Dengan adanya dua gitaris ini sebenarnya
sangat membingungkan juga karena sebelumnya Slank hanya memakai satu
gitaris. Namun karena waktu yang sangat singkat dan mendesak,, akhirnya
dua orang tersebut dipakai untuk melengkapi formasi inti Slank. Dan
ketika konser pun, semua mata hampir tertuju ke arah dua gitaris baru
tersebut. Ketika itu Slank diprediksi akan hancur dalam setahun namun
ternyata formasi ini bertahan hingga saat ini dan mereka terus
melahirkan karya-karya yang menegaskan eksistensi mereka di dunia musik
Indonesia.
Masuknya
Abdee dan Ridho dalam formasi inti Slank membuat Bimbim dan Kaka
melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang dirilis January 1997 dengan single yang menghentak yaitu Balikin.
Lagu yang menandakan bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari
ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih
dari narkoba semakin menguatkan niat mereka. Mereka berhenti bukan
karena takut diikuti massa yang memang sudah banyak,, namun mereka
berhenti justru karena sudah banyaknya yang mengikuti mereka memakai
narkoba. Album tersebut terjual satu juta copy hanya dalam hitungan
minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim Jangan Menangis.
Sebuah curhatan yang tercipta sejak tahun 1993. Ridho bermain keyboard
di lagu ini. Di tahun ini pulalah Bunda Iffet selaku Ibunda dari Bimbim
mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album berikutnya Mata Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan di zaman reformasi. Ketinggalan Zaman menjadi andalan di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada album Tujuh namun terkena sensor. Namun saat Orba rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut bisa masuk dalam album ini. Siapa Yang Salah adalah judul lagunya. Yang unik dari lagu ini adalah lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka. Mereka berdua yang memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara live di album ini.
Tahun 1998 juga Slank menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kota yang direkam dan dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan. Album ini banyak sekali mengambil tema lagu-lagu politik yang di masuk kan ke dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu Kalo Aku Jadi Presiden namun ada lirik yang diubah oleh nya. Hampir di setiap lagu, ada sedikit "ceramah" dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun 1999 Slank merilis double album yang diberi judul 999+09. Ada total 27 lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang biru. Versi yang biru memiliki single Bintang Kesiangan dan Anak Mami sedangkan versi abu-abu adalah Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta Malam Minggu Lagi. Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan single, Slank mengumpulkan massa di Potlot dan mendengarkannya kepada pendengar untuk dimintai pendapatnya perihal lagu mana yang akan dijadikan single. Lagu Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada orang-orang dan politisi yang cenderung menguraikan janji-janji manis nya. Di PV (promo video)lagu tersebut juga Slank bermain di tengah-tengah masyarakat kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari masing-masing album. Sista Petty di album abu-abu dan Friday di album biru.Bonus dari album ini adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai di ikat pinggang. Tahun 1999 pun menjadi tahun dimana Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan menikahi seorang gadis bernama Reny.
Slank
kemudian merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya
Slank. Berisi lagu lagu pilihan dengan satu lagu dari album sebelumnya
yang di remix oleh DJ Anton di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu
Malam Minggu Lagi yang direkam di Potlot.
Next album,, Virus dirilis pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini, dan #1.
Bonus dari album ini adalah sebuah tattoo dan kartu koleksi Slank.
Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan Slank
tentang pembabatan hutan bisa ditangkap lewat lagu Lembah Baliem. Bahkan Slank memasukan lagu Yamko Rambe Yamko di akhir lagu Lembah Baliem. Lagu yang berasal dari tanah Papua. Di lagu #1 dan Symphaty Blues,
Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu nya. Erwin
Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track
terakhir itu. Sebelum lagu #1, Anda bahkan bisa mendengar permainan
solo Abdee di lagu Kereta terakhir. Di lagu Symphaty Blues, Anda bisa mendengar suara seorang wanita yang konon itu adalah istri dari Kaka, Tascha.
Sukses album Slank sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan hasil Live nya sendiri bisa didengar di album yang diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show dengan bonus tambahan satu buah lagu baru dengan judul yang sangat menarik, I Miss You But I Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan Slank. Koran Koranan Slank ini adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan diluar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi
kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka. Rekaman
lagu Pak Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar penonton
pun dimasukkan di kaset ini. Namun jika Anda melihat yang versi VCD
nya,, konser yang di ambil adalah yang di Jember. Di lagu Bocah, Ivanka
bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gendangnya. Di lagu
Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank mengajak penonton untuk
melakukan semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu dan yang menarik
adalah saat Kaka bertanya apakah mungkin jika Slank menjadi presiden,
dan jawabannya ternyata tidak mungkin. Di lagu Kamu Harus Pulang yang
menjadi penutup konser pun diselipi ucapan terima kasih kepada semua
pihak di tengah-tengah lagu.
Seperti tak mengenal lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel Satu Satu (11) pada tahun 2003. Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu, dan Jembatan Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack film Novel Tanpa Huruf R. Lagu Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang sempat membuat mereka mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank saat itu bisa dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang di tahun ini lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga diikuti dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini diberi bonus kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun ditulis 'EDISI KHUSUS SUAMI ISTRI'. Di album ini Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu Jadi Masalah. Di PV Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
Slank kemudian menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka yang diberi titel Bajakan. Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album live ketiga Slank ini. That's All,, yang direkam pada konser Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group musik dari Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus album ini adalah sebuah pick guitar.
Slank merayakan ulang tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Konser yang diberi judul Metamorfosa Sebuah Generasi ini banyak diisi para musisi yang meramaikan acara ini diantaranya Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi belumlah cukup untuk Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya sampai saat ini.
GOOD LUCK SLANK !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar